Rabu, 04 April 2012

Poligami itu Memang Indah


YUK KITA POLIGAMI
DI
DALAM ISLAM
DENGAN MENGIKUTI
SUNNAH
 “NABI MUHAMMAD SAW”
Islam adalah sebuah agama yang Univirsal, siapapun, “tak terkecuali” yang akan, menganut dan ingin memeluk agama islam, pasti di akuinya oleh agam islam, asalkan, siapapun yang pastinya harus, “lazim” mengucapkan kalimat syahadat, “kalimat yang mana syaget indah, dan simple, hanya sebuah pengakuan saja bahwa “Tiada tuhan selin allah, dan Nabi Muhammad adalah Utusanya”

“LAILA HAILALLAH MUHAMMADURASULALLAH” ini adalah kalimat “Firman Allah”, yang terletak di atas pintu ‘Surga”, dan kalimat itu berada sebelum ‘Nabi Adam diciptakan, Nabi adam diciptakan dari Nur muammad SAW!,
Jadi allah mencitakan Nur Muhammad, sebelum Nabi Adam di ciptakan, siapakah, Nabi Muhammad itu?”, Muhamad adalah “khalkullah” sama dengan kita, sama-sama ciptaan allah, akan tetapi Muhammad itu “Mahluk Pilihanya” jadi beda banget daripada kita DONK, yang mana kita itu “mahluk yang penuh dengan berlumur dosa, itulah perbedaan kita, maka dari itu kita dituntut mengikuti sunnahnya,
apa yang Beliau kerjakan, itu berarti pekerjaan sunnah bagi kita, sesuai dengan sabdanya “NIKAH ITU ADALAH SUNNAHKU BARANG SIAPA YANG TIDAK MENGIKUTI SUNNAHKU, MAKA DIA BUKAN GOLONGAN KU”,
kalau kita melihat Historis beliau, bahwa beliau itu mempunyai istri’9’ ”sembilan”maka dari itu “Yuk kita POLIGAMI?”, akan tetapi bagi yang adil itu diperbolehkan hanya mempunyai 4 “empat” istri “Firman allah dalam sssurah”                                                                  
Bismilahirrahmanirahim…
Nabi Muhammad SAW, adalah kekasih allah, utusan allah, yang akan meluruskan akhlak-akhlak manusia di muka bumi ini, dan yang akan meneruskan agama yang di sebarkan sama seperti nabi-nabi allah yang lainya,s sabda Nabi “INNAMA BUIESTUH LI UTAMMIMAH MAKARIMAL AKHLAQ” sesungguhnya aku diutus kepada orang-orang jahiliyah, yang mana mereka tidak mengatahui ahklak yang di mulyakan oleh allah SWT, maka dari itu allah mengutus Nabi Muhammad SAW,
Muhammad adala Putra Sitti Aminah, pasangan Abdullah, yang mana Ayah beliau meningal semenjak beliau berada dalam kandungan ibunya, setelah sitti Aminah melahirkan beliau, Beliau bulum mengenjak dewasa maka ibu Muhammad meningal, sehinga Muhammad diasuh oleh paman-nya sendiri,  sungguh malang hidup beliau, tampa “Ibu dan Ayah” beliau harus melanjutkan hidupnya dengan pnuh rintangan, dan cobaan, yang menimpa padanya, Tapi dengan kesabaran dan ketabahan beliau sehinga beliau menjidi orang yang terpilih, dan menjdi orang yang terpercaya, seluruh dunia
 Jumlah istri Rasulullah yang lebih dari 1 membawa hikmah yang sangat mendalam di masa kini yaitu semakin banyaknya sumber-sumber ajaran Islam terutama yang berkaitan dengan fiqih wanita, karena memang dari sanalah umumnya pelajaran Rasulullah SAW tentang wanita itu berasal. Seandainya Rasulullah SAW hanya beristrikan satu orang saja, maka kajian fiqih wanita sekarang ini akan menjadi sangat sempit karena sumbernya terbatas hanya dari satu orang. Dengan beristri sampai 11 orang, maka sumber itu menjadi cukup banyak. Maka purnalah Islam sebagai agama yang syamil mutakamil.
Berikut adalah nama-nama dan alasan-alasan beliau memperbayak Istri:
Yang pertama Khodijah binti Khuwailid RA,
ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di Mekkah ketika usia beliau 25 tahun dan Khodijah 40 tahun. Dari pernikahnnya dengan Khodijah Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup.
Yang ke-2 Saudah binti Zam'ah RA
"Saudah" ini dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian beberapa hari setelah wafatnya Khodijah. Ia adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya yang bernama As-Sakron bin Amr.
Yang ke3 Aisyah binti Abu Bakar RA
dinikahi oleh Rasulullah SAW bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah. Ia dinikahi ketika berusia 6 tahun dan tinggal serumah di bulan Syawwal 6 bulan setelah hijrah pada saat usia beliau 9 tahun. Ia adalah seorang gadis dan Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah.
Dengan menikahi Aisyah, maka hubungan beliau dengan Abu Bakar menjadi sangat kuat dan mereka memiliki ikatan emosional yang khusus. Posisi Abu Bakar sendiri sangat pending dalam dakwah Rasulullah SAW baik selama beliau masih hidup dan setelah wafat. Abu Bakar adalah khalifah Rasulullah yang pertama yang di bawahnya semua bentuk perpecahan menjadi sirna.
Selain itu Aisyah ra adalah sosok wanita yang cerdas dan memiliki ilmu yang sangat tinggi dimana begitu banyak ajaran Islam terutama masalah rumah tangga dan urusan wanita yang sumbernya berasal dari sosok ibunda muslimin ini.
Yang ke-4 Hafsoh binti Umar bin Al-Khotob RA,
Hafsoh ini ditinggal mati oleh suaminya Khunais bin Hudzafah As-Sahmi, kemudian dinikahi oleh Rasulullah SAW pada tahun ketiga Hijriyah. Beliau menikahinya untuk menghormati bapaknya Umar bin Al-Khotob.
Dengan menikahi hafshah putri Umar, maka hubungan emosional antara Rasulullah SAW dengan Umar menjadi sedemikian akrab, kuat dan tak tergoyahkan. Tidak heran karena Umar memiliki pernanan sangant penting dalam dakwah baik ketika fajar Islam baru mulai merekah maupun saat perluasan Islam ke tiga peradaban besar dunia. Di tangan Umar, Islam berhasil membuktikan hampir semua kabar gembira di masa Rasulullah SAW bahwa Islam akan mengalahkan semua agama di dunia.
Yang ke-5 Zainab binti Khuzaimah RA,
dari Bani Hilal bin Amir bin Sho?sho?ah dan dikenal sebagai Ummul Masakin karena ia sangat menyayangi mereka. Sebelumnya ia bersuamikan Abdulloh bin Jahsy akan tetapi suaminya syahid di Uhud, kemudian Rasulullah SAW menikahinya pada tahun keempat Hijriyyah. Ia meninggal dua atau tiga bulan setelah pernikahannya dengan Rasulullah SAW .
yang ke-6 Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA,
sebelumnya menikah dengan Abu salamah, akan tetapi suaminya tersebut meninggal di bulan Jumada Akhir tahun 4 Hijriyah dengan menngalkan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan Syawwal di tahun yang sama.
Alasan beliau menikahinya adalah untuk menghormati Ummu Salamah dan memelihara anak-anak yatim tersebut.
Yang ke-7 Zainab binti Jahsyi bin Royab RA,
dari Bani Asad bin Khuzaimah dan merupakan puteri bibi Rasulullah SAW. Sebelumnya ia menikahi dengan Zaid bin Harits kemudian diceraikan oleh suaminya tersebut. Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di bulan Dzul Qo?dah tahun kelima dari Hijrah.
Pernikahan tersebut adalah atas perintah Alloh SWT untuk menghapus kebiasaan Jahiliyah dalam hal pengangkatan anak dan juga menghapus segala konskuensi pengangkatan anak tersebut.
Yang ke-8 Juwairiyah binti Al-Harits RA,
pemimpin Bani Mustholiq dari Khuza?ah. Ia merupakan tawanan perang yang sahamnya dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW dan dinikahi oleh beliau pada bulan Sya?ban tahun ke 6 Hijrah.
Alasan beliau menikahinya adalah untuk menghormatinya dan meraih simpati dari kabilhnya (karena ia adalah anak pemimpin kabilah tersebut) dan membebaskan tawanan perang.
Yang ke-9 Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA,
sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah bin Jahsy dan hijrah bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan menjadi nashroni dan meninggal di sana. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya. Ketika Rasulullah SAW mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhomari untuk menyampaikan surat kepada raja Najasy pada bulan Muharrom tahun 7 Hijrah. Nabi mengkhitbah Ummu Habibah melalu raja tersebut dan dinikahkan serta dipulangkan kembali ke Madinah bersama Surahbil bin Hasanah.
Sehingga alasan yang paling kuat adalah untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya. Serta penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah.
Yang ke-10 Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob RA,
dari Bani Israel, ia merupakan tawan perang Khoibar lalu Rasulullah SAW memilihnya dan dimeredekakan serta dinikahinya setelah menaklukan Khoibar tahun 7 Hijriyyah.
Pernakahan tersebut bertujuan untuk menjaga kedudukan beliau sebagai anak dari pemuka kabilah.
Yang ke-11 Maimunah binti Al- Harits RA ,
saudarinya Ummu Al-Fadhl Lubabah binti Al-Harits. Ia adalah seorang janda yang sudah berusia lanjut, dinikahi di bulan Dzul Qa?dah tahun 7 Hijrah pada saat melaksanakan Umroh Qadho.
Dari kesemua wanita yang dinikahi Rasulullah SAW, tak satupun dari mereka yang melahirkan anak hasil perkawinan mereka dengan Rasulullah SAW, kecuali Khadijatul Kubra seperti yang disebutkan di atas. Namun Rasulullah SAW pernah memiliki anak laki-laki selain dari Khadijah yaitu dari seorang budak wanita yang bernama Mariah Al-Qibthiyah yang merupakan hadiah dari Muqauqis pembesar Mesir. Anak itu bernama Ibrahim namun meninggal saat masih kecil.
Demikianlah sekelumit data singkat para istri Rasulullah SAW yang mulia, dimana secara khusus Rasulullah SAW diizinkan mengawini mereka dan julah mereka lebih dari 4 orang, batas maksimal poligami dalam Islam.
Dari kesemuanya itu, umumnya Rasulullah SAW menikahi mereka karena pertimbangan kemanusiaan dan kelancaran urusan dakwah. Demikian Istri-istri Rasulullah.
oleh Amirul Muttaqi
UIN Syarif hidayatullah
 Jakarta 05, 04. 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar