YUK KITA POLIGAMI
DI
DALAM ISLAM
DENGAN MENGIKUTI
SUNNAH
“NABI
MUHAMMAD SAW”
Islam
adalah sebuah agama yang Univirsal, siapapun, “tak terkecuali” yang akan,
menganut dan ingin memeluk agama islam, pasti di akuinya oleh agam islam,
asalkan, siapapun yang pastinya harus, “lazim” mengucapkan kalimat syahadat,
“kalimat yang mana syaget indah, dan simple, hanya sebuah pengakuan saja bahwa
“Tiada tuhan selin allah, dan Nabi Muhammad adalah Utusanya”
“LAILA
HAILALLAH MUHAMMADURASULALLAH” ini adalah kalimat “Firman Allah”, yang terletak
di atas pintu ‘Surga”, dan kalimat itu berada sebelum ‘Nabi Adam diciptakan,
Nabi adam diciptakan dari Nur muammad SAW!,
Jadi
allah mencitakan Nur Muhammad, sebelum Nabi Adam di ciptakan, siapakah, Nabi
Muhammad itu?”, Muhamad adalah “khalkullah” sama dengan kita, sama-sama ciptaan
allah, akan tetapi Muhammad itu “Mahluk Pilihanya” jadi beda banget daripada
kita DONK, yang mana kita itu “mahluk yang penuh dengan berlumur dosa, itulah
perbedaan kita, maka dari itu kita dituntut mengikuti sunnahnya,
apa
yang Beliau kerjakan, itu berarti pekerjaan sunnah bagi kita, sesuai dengan
sabdanya “NIKAH ITU ADALAH SUNNAHKU BARANG SIAPA YANG TIDAK MENGIKUTI SUNNAHKU,
MAKA DIA BUKAN GOLONGAN KU”,
kalau
kita melihat Historis beliau, bahwa beliau itu mempunyai istri’9’ ”sembilan”maka
dari itu “Yuk kita POLIGAMI?”, akan tetapi bagi yang adil itu diperbolehkan
hanya mempunyai 4 “empat” istri “Firman allah dalam sssurah”
Bismilahirrahmanirahim…
Nabi Muhammad SAW, adalah kekasih allah,
utusan allah, yang akan meluruskan akhlak-akhlak manusia di muka bumi ini, dan
yang akan meneruskan agama yang di sebarkan sama seperti nabi-nabi allah yang
lainya,s sabda Nabi “INNAMA BUIESTUH LI UTAMMIMAH MAKARIMAL AKHLAQ”
sesungguhnya aku diutus kepada orang-orang jahiliyah, yang mana mereka tidak
mengatahui ahklak yang di mulyakan oleh allah SWT, maka dari itu allah mengutus
Nabi Muhammad SAW,
Muhammad adala Putra Sitti Aminah, pasangan Abdullah,
yang mana Ayah beliau meningal semenjak beliau berada dalam kandungan ibunya,
setelah sitti Aminah melahirkan beliau, Beliau bulum mengenjak dewasa maka ibu
Muhammad meningal, sehinga Muhammad diasuh oleh paman-nya sendiri, sungguh malang hidup beliau, tampa “Ibu dan
Ayah” beliau harus melanjutkan hidupnya dengan pnuh rintangan, dan cobaan, yang
menimpa padanya, Tapi dengan kesabaran dan ketabahan beliau sehinga beliau
menjidi orang yang terpilih, dan menjdi orang yang terpercaya, seluruh dunia
Jumlah istri Rasulullah yang lebih dari
1 membawa hikmah yang sangat mendalam di masa kini yaitu semakin banyaknya
sumber-sumber ajaran Islam terutama yang berkaitan dengan fiqih wanita, karena
memang dari sanalah umumnya pelajaran Rasulullah SAW tentang wanita itu
berasal. Seandainya Rasulullah SAW hanya beristrikan satu orang saja, maka
kajian fiqih wanita sekarang ini akan menjadi sangat sempit karena sumbernya
terbatas hanya dari satu orang. Dengan beristri sampai 11 orang, maka sumber
itu menjadi cukup banyak. Maka purnalah Islam sebagai agama yang syamil
mutakamil.
Berikut
adalah nama-nama dan alasan-alasan beliau memperbayak Istri:
Yang pertama Khodijah binti
Khuwailid RA,
ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di
Mekkah ketika usia beliau 25 tahun dan Khodijah 40 tahun. Dari pernikahnnya
dengan Khodijah Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan.
Akan tetapi semua anak laki-laki beliau meninggal. Sedangkan yang anak-anak
perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Rasulullah
SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khodijah masih hidup.
Yang ke-2 Saudah
binti Zam'ah RA
"Saudah" ini dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan
Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian beberapa hari setelah wafatnya Khodijah.
Ia adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya yang bernama
As-Sakron bin Amr.
Yang ke3 Aisyah
binti Abu Bakar RA
dinikahi oleh Rasulullah SAW bulan
Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah
atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah. Ia dinikahi ketika berusia 6
tahun dan tinggal serumah di bulan Syawwal 6 bulan setelah hijrah pada saat
usia beliau 9 tahun. Ia adalah seorang gadis dan Rasulullah SAW tidak pernah
menikahi seorang gadis selain Aisyah.
Dengan menikahi Aisyah, maka hubungan
beliau dengan Abu Bakar menjadi sangat kuat dan mereka memiliki ikatan
emosional yang khusus. Posisi Abu Bakar sendiri sangat pending dalam dakwah
Rasulullah SAW baik selama beliau masih hidup dan setelah wafat. Abu Bakar
adalah khalifah Rasulullah yang pertama yang di bawahnya semua bentuk
perpecahan menjadi sirna.
Selain itu Aisyah ra adalah sosok
wanita yang cerdas dan memiliki ilmu yang sangat tinggi dimana begitu banyak
ajaran Islam terutama masalah rumah tangga dan urusan wanita yang sumbernya
berasal dari sosok ibunda muslimin ini.
Yang ke-4 Hafsoh
binti Umar bin Al-Khotob RA,
Hafsoh ini ditinggal mati oleh suaminya
Khunais bin Hudzafah As-Sahmi, kemudian dinikahi oleh Rasulullah SAW pada tahun
ketiga Hijriyah. Beliau menikahinya untuk menghormati bapaknya Umar bin
Al-Khotob.
Dengan menikahi hafshah putri Umar,
maka hubungan emosional antara Rasulullah SAW dengan Umar menjadi sedemikian
akrab, kuat dan tak tergoyahkan. Tidak heran karena Umar memiliki pernanan
sangant penting dalam dakwah baik ketika fajar Islam baru mulai merekah maupun
saat perluasan Islam ke tiga peradaban besar dunia. Di tangan Umar, Islam
berhasil membuktikan hampir semua kabar gembira di masa Rasulullah SAW bahwa
Islam akan mengalahkan semua agama di dunia.
Yang ke-5 Zainab
binti Khuzaimah RA,
dari Bani Hilal bin Amir bin Sho?sho?ah
dan dikenal sebagai Ummul Masakin karena ia sangat menyayangi mereka.
Sebelumnya ia bersuamikan Abdulloh bin Jahsy akan tetapi suaminya syahid di
Uhud, kemudian Rasulullah SAW menikahinya pada tahun keempat Hijriyyah. Ia
meninggal dua atau tiga bulan setelah pernikahannya dengan Rasulullah SAW .
yang ke-6 Ummu
Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA,
sebelumnya menikah dengan Abu salamah,
akan tetapi suaminya tersebut meninggal di bulan Jumada Akhir tahun 4 Hijriyah
dengan menngalkan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Ia dinikahi oleh
Rasulullah SAW pada bulan Syawwal di tahun yang sama.
Alasan beliau menikahinya adalah untuk
menghormati Ummu Salamah dan memelihara anak-anak yatim tersebut.
Yang ke-7 Zainab
binti Jahsyi bin Royab RA,
dari Bani Asad bin Khuzaimah dan
merupakan puteri bibi Rasulullah SAW. Sebelumnya ia menikahi dengan Zaid bin
Harits kemudian diceraikan oleh suaminya tersebut. Ia dinikahi oleh Rasulullah
SAW di bulan Dzul Qo?dah tahun kelima dari Hijrah.
Pernikahan tersebut adalah atas
perintah Alloh SWT untuk menghapus kebiasaan Jahiliyah dalam hal pengangkatan
anak dan juga menghapus segala konskuensi pengangkatan anak tersebut.
Yang ke-8 Juwairiyah
binti Al-Harits RA,
pemimpin Bani Mustholiq dari Khuza?ah.
Ia merupakan tawanan perang yang sahamnya dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin
Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW dan dinikahi oleh beliau pada
bulan Sya?ban tahun ke 6 Hijrah.
Alasan beliau menikahinya adalah untuk
menghormatinya dan meraih simpati dari kabilhnya (karena ia adalah anak
pemimpin kabilah tersebut) dan membebaskan tawanan perang.
Yang ke-9 Ummu
Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA,
sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah
bin Jahsy dan hijrah bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan
menjadi nashroni dan meninggal di sana. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap
agamanya. Ketika Rasulullah SAW mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhomari untuk
menyampaikan surat kepada raja Najasy pada bulan Muharrom tahun 7 Hijrah. Nabi
mengkhitbah Ummu Habibah melalu raja tersebut dan dinikahkan serta dipulangkan
kembali ke Madinah bersama Surahbil bin Hasanah.
Sehingga alasan yang paling kuat adalah
untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya.
Serta penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena mereka
sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah.
Yang ke-10 Shofiyyah
binti Huyay bin Akhtob RA,
dari Bani Israel, ia merupakan tawan
perang Khoibar lalu Rasulullah SAW memilihnya dan dimeredekakan serta
dinikahinya setelah menaklukan Khoibar tahun 7 Hijriyyah.
Pernakahan tersebut bertujuan untuk
menjaga kedudukan beliau sebagai anak dari pemuka kabilah.
Yang ke-11 Maimunah
binti Al- Harits RA ,
saudarinya Ummu Al-Fadhl Lubabah binti
Al-Harits. Ia adalah seorang janda yang sudah berusia lanjut, dinikahi di bulan
Dzul Qa?dah tahun 7 Hijrah pada saat melaksanakan Umroh Qadho.
Dari kesemua wanita yang dinikahi
Rasulullah SAW, tak satupun dari mereka yang melahirkan anak hasil perkawinan
mereka dengan Rasulullah SAW, kecuali Khadijatul Kubra seperti yang disebutkan
di atas. Namun Rasulullah SAW pernah memiliki anak laki-laki selain dari
Khadijah yaitu dari seorang budak wanita yang bernama Mariah Al-Qibthiyah yang
merupakan hadiah dari Muqauqis pembesar Mesir. Anak itu bernama Ibrahim namun
meninggal saat masih kecil.
Demikianlah sekelumit data singkat para
istri Rasulullah SAW yang mulia, dimana secara khusus Rasulullah SAW diizinkan
mengawini mereka dan julah mereka lebih dari 4 orang, batas maksimal poligami
dalam Islam.
Dari kesemuanya itu, umumnya Rasulullah
SAW menikahi mereka karena pertimbangan kemanusiaan dan kelancaran urusan
dakwah. Demikian Istri-istri Rasulullah.
oleh Amirul Muttaqi
UIN Syarif hidayatullah
UIN Syarif hidayatullah
Jakarta 05, 04. 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar