Rabu, 22 Mei 2013

PANENTEISME



Dosen: Prof Dr, Amsal Bahktiar
Nama: Amirul Muttaqin
Nim :  1110033100056
Mata Kuliah: Filsafat Agama
PANENTEISME
A.    Pendahuluan
Aliran dalam konsep ketuhanan berbeda dengan perkembangan konsep kepercayaan kepada Tuhan. Kalau perkembangan konsep ketuhanan lebih menekankan pada aspek sejarah dan perubahan yang terjadi dari satu fase ke fase berikutnya, sedangkan dalam aliran tentang konsep ketuhanan tidak dilihat dari aspek sejarah, tetapi hubungan Tuhan dengan dunia dan makhluknya, oleh karena itu kami, akan membahas mengenai, paham paninteisme.
B.     Pengertian
Istilah panenteisme pertamakali diperkenalkan oleh filsuf idealis Jerman Karl Friedrich Christian Krause (1781-1832).Panteisme berasal dari tiga kata yaitu; pan artinya semua, dan, theo artinya Tuhan abstrak. Dan isem (isme) berarti paham, Jadi panenteisme secara harfiyah artinya semua di dalam Tuhan. Maksud nya adalah:
1.      Tuhan ada dan meresap kedalam alam
2.      Tuhan tidak dipandang sebagai pencipta melainkan sebagai penggerak alam semesta
3.      Alam semesta adalah bagiannya dari Tuhan
4.      Alam semesta ada di dalam Tuhan.
5.      Tuhan bekerja sama dengan alam
6.      Tuhan tergantung kepada alam
7.      Terdiri atas dua kutub ( aktual dan potensial)
8.      Tidak terbatas pada kutub potensial dan terbatas pada kutub aktual.


C.    Pembahasan
Dari segi nama panenteisme terlihat mirip dengan panteisme, namun pada kenyataannya keduanya berbeda dalam pandangan tentang Tuhan. Panteisme berarti semuaa dalah Tuhan, tetapi dalam panenteisme berarti semua dalam Tuhan.
Dalam kelompok panenteisme mereka lebih menekankan Tuhan pada aspek terbatas, berubah, mengatur alam, dan bekerja sama dengan alam untuk mencapai kesempurnaan ketimbang memandang Tuhan sebagai zat yang tidak terbatas, menguasai alam, dan tidak berubah. Namun pada dasarnya, panenteisme setuju bahwa Tuhan terdiri atas dua kutub. Kutub potensialah Tuhan yang abadi, tidak berubah, dan transenden. sedang kan kutub aktual adalah Tuhan yang berubah, tidak abadi, dan imanen. Kutub yang tidak terbatas ini jauh dari alam, sedangkan kutub yang terbatas bersama dengan alam, tuhan dalam kutub terbatas bergantung kepada alam yang terbatas dan alam bergantung kepada-Nya.
            Oleh karena itu dikatakan bahwa Tuhan tergantung kepada alam dan alam tergantung kepada Tuhan, bahwa penganut panenteisme beranggapan bahwa Tuhan dan alam bagaikan akal dengan tubuh, yang mana alam sebagai tubuh, dan Tuhan adalah satu kutub dan akal (yang diluar alam) Nya adalah kutub yang lain. Pernyataan ini sesuai dengan pandangan pemikir modern yang mengatakan bahwa daya akal tergantung kepada otak, begitu juga para penganut panenteisme yang beranggapan bahwa Tuhan tergantung kepada alam dan alam tergantung kepada Tuhan.
Menurut Whitehead salah seorang pelopor panenteisme, ia meng klasifikasikan bahwa Tuhan dalam tiga konsep, yaitu:
  1. Konsep asia timur tentang tatanan yang impersonal yang sejalan dengan alam.
  2. Konsep semit tentang suatu zat yang personal yang eksistensinya adalah realitas metafisik yang tertinggi, absolut, dan mengatur alam.
  3. Konsep panteistik yang sudah tergambar dalam konsep semit. Namun berbeda dalam memandang alam.
Menurut Whitehead, Tuhan sebenarnya terbatas sebab untuk menjadi sesuatu yang aktual harus terbatas. Tuhan tidak mungkin tidak terbatas dalam kutub aktual-Nya. Jika ia tidak terbatas dalam kutub aktualnya maka Dia akan menjadi jahat dan sekaligus baik sebab di alam ini terjadi kejahatan. Tuhan juga sama sekali tidak bebas Dia tergantung kepada alam. Tuhan dan alam bekerja sama untuk mencapai kesempurnaan yang tertinggi. Tuhan berfungsi sebagai pengatur alam aktual, jadi Tuhan ada bersamaan dengan alam, bukan sebelum alam. Meskipun demikian alam dan Tuhan tetapti dak identik. Tuhan sebagai daya yang menggerakan dan mengatur alam agar mampu mencapai tujuan nya, sedangkan alam berfungsi menolong Tuhan agar tertutup kekurangan-Nya.
Beberapa sumbangan pemikiran panenteisme yang bisa diambil manfaatnya, antara lain:
  1. Para penganut panenteisme dianggap berjasa dalam memahami realitas secara utuh.
  2. Panenteisme berhasil menjelaskan hubungan Tuhan dan alam secara mendalam tanpa menghancur kan salah satunya.
  3. Panenteisme mengakui teori-teori baru dalam ilmu teknologi karena hal tersebut tidak bertentangan dengan prinsip dasar mereka.
Ada sebuah Kritikan yang tajam dari para penganut teisme kepada panenteisme, antara lain:
  1. Ide tentang satu Tuhan yang sekaligus terbatas dan tidak terbatas, mungkin dan tidak mungkin,  absolut dan relative adalah suatu kerancuan tersendiri. Seperti contoh: gelas itu berisi air dan tidak berisi air dalam waktu yang sama. Itu adalah suatu yang bertentangan.
  2. Ide tentang Tuhan sebagai wujud yang disebabkan oleh diri sendiri menim bulkan problem. Sulit untuk mengakui suatu wujud mampu menyebabkan dirinya sendiri, ini samahalnya dengan baja mampu menjadi pesawat dengan sendirinya.
  3. Sulit dimengerti bagaimana segala sesuatu yang relative dan selalu berubah, bisa diketahui kebenarannya.
  4. Para pendukung panenteisme dihadapkan pada suatu dilema. Mereka meyakini Tuhan meliputi semua jagat raya dalam waktu yang sama. Namun, mereka juga meyakini Tuhan terbatas dalam ruang dan waktu.
D.    Kesimpulan
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi panenteisme, dalam pemikiran filsafat yang tidak aneh jika terdapat selisih faham, karena hal tersebut adalah permainan logika dan penalaran akal. Jadi wajar jika berselisih pemahaman antara satu sama yang lainnya, namun pada pembahasan kali ini kami hanya membaha stentang bagaimana suatu aliran itu terbentuk dan bentuk pemikiran apa yang ada didalamnya, sehingga kita dapat memahami setiap aliran-aliran dalam filsafat, seperti panteisme, dan juga panenteisme yang mengatakan bahwa setiap sesuatu adalah Tuhan maupun pada aliran teisme yang mengartikan bahwa Tuhan itu satu namun dengan kepribadian yang khas
E.     Penutup
Mungkin ini yang bisa penulis kemukakan dimakala yang sangat sederhana ini, namun masih banyak kekurangan-kekurangan, yang ada dimakalah ini, sehingga kami harus lebih, dan lebih belajar lagi.
Dan mohon maaf dengan kesalahn-kesalahan yang berada dimakalah ini, baik itu secara penulisan-nya dan tata susuna kalimat-nya ini.
Terahir kita adalah manusia yang tidak luput dari yang namannya salah, oleh karena itu mari kita sama-sama belajar dari semua kesalahan itu sendri, dan semoga kita diridhai oleh Allah SAT.
F.     Daftar Pustaka
Ø  AmsalBakhtiar, Filsafat Agama (Jakarta: Logos WacanaIlmu 1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar